Abdullah Gelar Sosialisasi Optimalisasi 4 Pilar Kebangsaan
Pontianak-Anggota MPR RI, H Syarief Abdullah Alkadrie, SH, MH kembali menegaskan bahwa manusia itu diciptakan sang khalik bersuku-suku dan berbangsa-bangsa untuk saling mengenal satu sama lainnya.
"Manusia itu diciptakan bersuku-suku dan berbangsa-bangsa untuk saling mengenal satu sama lain. Bukan untuk saling berpecah. Seandainya manusia menyadari bahwa dulunya diciptakan dari diri yang satu, mestinya memiliki sifat saling membutuhkan, saling kasih sayang, saling membantu," urai Abdullah saat Sosialisasi Optimalisasi pilar-pilar kebangsaan bersama masyarakat dari Kelurahan Sungai Jawi, Kota Pontianak, 08 Juli 2023.
Dipaparkan Abdullah, penciptaan manusia dengan beragam bangsa dan suku tentunya tidak dimaksudkan untuk mengunggulkan satu bangsa atau bangsa lainnya dari segi penciptaan. Perbedaan postur tubuh, warna kulit, bahasa, budaya dan adat istiadat serta pranata sosial lainnya juga tidak dimaksudkan untuk memecah belah umat manusia menjadi kelompok yang saling bermusuhan serta bersikap fanatik terhadap budayanya. Semua yang ada pada manusia berupa fisik dan perangkat budayanya merupakan sesuatu yang diberikan sang Khalik sejak lahir, dimana seseorang tidak mampu menolaknya.
Bangsa Indonesia, papar Sekretaris Fraksi Partai Nasdem di MPR RI ini, memiliki kekayaan yang besar dengan beranekaragam agama, suku, bahasa, budaya maupun istiadat yang tumbuh di masyarakat, dan ini seharusnya menjadi modal dasar untuk semakin memperkuat, berkembang dan majunya negeri.
"Perbedaan itu harusnya menjadi kekayaan yang luar biasa bagi negeri ini. KIta bersyukur pendiri-pendiri bangsa ini telah mempersatukan keberagaman itu dalam bingkai Pancasila yang merupakan dasar negara dan menjadi pijakan dasar bagi semua kebijakan yang diambil oleh pemerintah dan lembaga-lembaga negara lainnya di Indonesia. Pancasila juga merupakan landasan bagi semua aktivitas kemasyarakatan, keagamaan, dan kebudayaan di Indonesia," tuturnya.Abdullahj
Namun, pesan Abdullah kepada para peserta untuk tidak terprovokasi dan terhasut dengan pihak-pihak yang mencoba menganggu keutuhan Negara Republik Indonesia ini dengan 'teriak-teriak' membela Pancasila, kepentingan bangsa dan negera sementara perilaku kehidupan berbangsa dan bernegaranya secara nyata tidak memperlihatkan tersebut.